Cegah
Pelecehan seksual di sekolah
Oleh
Wijayanti
Pelecehan seksual
merupakan salah satu bentuk penyimpangan, yaitu perilaku
pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang tidak diinginkan termasuk
permintaan untuk melakukan seks dan perilaku lainnya yang secara verbal maupun fisik menunjuk pada
seks( dikutip dari Wikipedia).Sedangkan Perilaku menyimpang diartikan sebagai tindakan seseorang yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku
dalam suatu sistem sosial yang menimbulkan usaha dari fihak
berwenang untuk memperbaiki perilaku
yang menyimpang atau abnormal tersebut. Robert MZ.Lawang (1980). Perilaku
menyimpang juga merupakan perilaku yang
dianggap sebagai hal yang tercela serta diluar batas-batas toleransi oleh
sejumlah besar orang. James Vander
Zanden(1993).
Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja, di tempat umum
ataupun di tempat pribadi bahkan di sekolah yang seharusnya steril dari
tindakan penyimpangan. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat
saat ini yaitu pelecehan seksual oleh oknum guru kepada salah satu anak
didiknya di SMA Negeri 22 Utan Kayu
Jakarta, disamping sebagai guru beliau menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan. Ulah oknum guru ini membuat dunia
pendidikan benar-benar dipermalukan. Begitu memprihatinkan kejadian ini,
sampai gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Jakarta untuk memecatnya jika yang
bersangkutan terbukti bersalah. Wajar bila masyarakat dibuat geram dengan perbuatan oknum guru yang menyimpang, mengingat
masyarakat sudah menaruh kepercayaan
terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mencetak manusia cerdas dan
berakhlak mulia dengan guru sebagai
sosok yang menjadi suri teladan. (seperti yang tertuang dalam UU no.14 tahun
2005 pasal 1 ayat 1 tentang Guru dan Dosen “ Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik,
mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai,mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah” )
Kita patut waspada, sebab bisa jadi pelecehan seksual di lembaga sekolah tidak hanya terjadi
di kota besar seperti Jakarta, Namun
tidak menutup kemungkinan terjadi di kota lain atau di sekolah-sekolah di daerah. Bak gunung es, saat ini hanya puncaknya yang
terlihat sedangkan yang dibawah belum terungkap. Kebanyakan korban atau yang
pernah melihat dan mendengar kejadian pelecehan takut dan malu untuk melapor.
Mengantisipasi kejadian ini dan sekaligus sebagai tindakan
preventif karena seringkali perempuan
yang menjadi korbannya penting
ditanamkan kepada anak didik
untuk bersikap asertif, yaitu sikap yang
menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, tegas,relative terus terang, dan
tanpa perasaan cemas ataupun takut pada orang lain. Suter linah Sukaji(1983.) Keterlibatan
guru-guru khususnya guru perempuan jadi penguatnya, tingkatkan perhatian dan
kepedulian untuk siap menjadi pendengar, tempat curhat, dan pelindung siswa
perempuan yang menjadi korban, melihat
atau mendengar kejadian pelecehan seksual yang mungkin dilakukan oleh teman
laki-lakinya,karyawan sekolah, atau bahkan gurunya.Himbau kepada anak didik
untuk tidak segan –segan menghindar bahkan melaporkan tindakan warga sekolah
yang menjurus ke tindakan pelecehan
seksual, Guru siap setiap saat menampung segala keluhan siswa yang terkait dengan pelecehan seksual baik
secara langsung di sekolah maupun diluar jam pelajaran sekolah dengan memanfaatkan
media PONSEL atau media
komunikasi lainnya.Dan bila diperperlukan adakan kesepakatan bersama Solidaritas Guru
Perempuan Peduli Perempuan, jika terindikasi ditemukannya kasus pelecehan maka segera
tindak lanjuti dengan menyampaikan ke
guru BK dan Kepala Sekolah sebagai pengambil kebijakan.
Selebihnya, saatnya
guru perempuan peduli nasib siswanya, karena tindakan pelecehan seksual tidak
bisa diremehkan!
Mari terus kita terapkan kepada diri kita dan anak didik kita tentang nilai – nilai
feminin sebagai identitas perempuan
kedalam kehidupan sehari-hari , sebab sering terjadi perempuan
sendirilah yang jadi pemicunya. Cegah..
dan cegahlah..
*) Guru Sosioligi
SMA Negeri 1 Genteng
Peduli Perempuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar